-->

Alasan Alat Komunikasi Konvensional Masih Bertahan Hingga Kini

Alasan Alat Komunikasi Konvensional Masih Bertahan Hingga Kini

Alat Komunikasi Konvensional - Kenapa perangkat komunikasi konvensional masih bertahan hingga kini?.. Banyak alasan untuk menjawab semua itu. Namun ada baiknya kita mengenal salah satu alat komunikasi konvensional yang cara kerjanya adalah dengan hantaran gelombang. Salah satunya adalah Radio. Radio adalah suatu perangkat elektronik yang bisa memancarkan gelombang elektromagnetik dan juga menerima gelombang. Ditemukan oleh seorang berkebangsaan Roma, Italia pada tahun 1896 Guglielmo Marconi.

Kenapa Radio disebut alat komunikasi konvensional? Anggap saja saya dan anda kembali ke bangku SMP untuk kembali memahami Apa itu komunikasi konvensional. Konvensional sendiri berarti kesepakatan antar beberapa orang untuk melakukan sesuatu, dan Komunikasi berarti pertukaran percakapan yang dilakukan oleh beberapa orang.  Jadi komunikasi konvensional adalah suatu komunikasi yang terjalin dari interaksi 2 atau lebih orang yang mengakibatkan pertukaran pendapat atau pemberitahuan suatu informasi atas dasar kesepakatan. Biasanya komunikasi tersebut menggunakan perantara. Salah satu perantara tersebut yang kita kenal hari ini adalah Radio.

Dengan seiring berkembangnya zaman maka semakin banyak alat telekomunikasi baru yang membantu manusia dalam berkomunikasi. Saat ini kita banyak mengenal perangkat komunikasi itu
seperti Handphone, Telepon dengan sistem teknologi Voip, APRS, ROIP, Gateway. Meski sistem-nya berbeda namun tujuannya sama yaitu untuk berkomunikasi. Pasti bagi anda para amatir radio tahu bahwa sebelum Guglielmo Marconi menemukan radio sudah lebih dulu diawali oleh seorang tokoh bernama Samuel Finley Breese Morse' yang merupakan tokoh pertama kali dalam mencetuskan pengembangan telekomunkasi dengan menemukan alat telegraf listrik pada tahun 1844. Morse bersama Alexander Bain, asistennya membuat kode morse melalui kode – kode telegraf. Dan hari ini kita masih menggunakan alat tersebut sebagai salah satu alat komunikasi konvensional. Dari Morse inilah cikal bakal komunikasi yang kita lihat sekarang ini termasuk radio itu sendiri.

Kelemahan Alat komunikasi Modern.

Dalam era kemajuan teknologi informasi dan perkembangan alat komunikasi yang sangat  pesat,  keberadaan perangkat  Radio  sempat  mengalami  masa  surut,  namun pada saat terjadi bencana yang mengakibatkan alat-alat komunikasi modern tidak berfungsi,  maka alat komunikasi konvensional-lah yang mampu menggantikan alat-alat komunikasi modern yang tidak berfungsi.

Alat komunikasi Modern seperti Handphone, Telpon yang berbasis VOIP, ROIP, atau APRS ( internet ) pada saat tertentu tidak bisa berfungsi, misalnya saat terjadi bencana alam,seperti Gempa Bumi, Tsunami, ataupun puting beliung, badai. Untuk wilayah indonesia umumnya gangguan komunikasi pada perangkat seluler atau internet lebih sering dikarenakan bencana gempa bumi, namun di beberapa negara seperti amerika banyak terjadi karena Tornado atau puting beliung dan banjir.
Saat komunikasi modern tidak berfungsi itulah perangkat komunikasi konvensional seperti Radio Rig, SSB, Handy Talky menjadi sangat berfungsi dalam mendukung sistem komunikasi.

Walau  tetap  menggunakan  alat  komunikasi  radio  konvensional,  tidak  berarti bahwa kita dalam tanda kutip "anggota ORARI"  tidak  mengikuti  perkembangan  teknologi  informasi  dan alat-alat komunikasi modern. Namun jika anda menghitung secara biaya, Alat komunikasi konvensioanl seperti radio adalah lebih efisien dan ekonomis.

Kesimpulan:
Mengapa alat komunikasi konvensional masih bertahan hingga kini seprti radio ( RIG, SSB, Handy Talky). Alasannya jelas, bahwa alat komunikasi konvensional adalah cadangan komunikasi yang diperlukan disaat tertentu, dalam kondisi apapun. Komunikasi radio dapat bertahan dengan segala keadaan seperti bencana alam, dimana perangkat komunikasi modern tidak dapat digunakan.

Baca Juga : Fungsi Radio Dua Arah Handy Talky

Semoga bermanfaat, dan mohon untuk di share!

ARTIKEL YD9RSG LAINNYA

BAGIKAN ARTIKEL!

BERI KOMENTAR!
SEMBUNYIKAN KOMENTAR

Disqus Comments