WISATA PAPUA, Tablanusu - Jayapura memiliki banyak tempat yang bisa dijadikan tujuan wisata, seperti Pantai Hol, Pantai Amai yang khas dengan pasir putihnya, Danau Sentani, dan juga Pantai Tablanusu yang khas dengan batu kerikilnya.
Lebaran H +1 kemarin diluar jadwal saya ikut melakukan perjalanan ke Pantai Tablanusu bersama rombongan dari Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG.
Perjalanan direncanakan memang agak pagi atau sekitar pukul 8:30, namun saya baru keluar sekitar pukul 10 pagi, itupun tidak langsung menuju lokasi. Kami singgah dulu korem dan menunggu sekitar 40 menit.
Setelah itu kami bergeser lagi ke rumah kediaman Panglima LMR-RI wilayah Papua, disitu Dansatgas Pamtas bercengkerama sekitar 1 jam hingga kami pamit dan menuju lokasi.
Namun, dalam perjalanan sempat terhenti di Asrama AURI untuk menunaikan Shalat Dzuhur, setelah itu kami lanjutkan dan sambil melihat warung makan yang buka, tapi sayang, berhubung masih suasana lebaran lebih banyak warung makan yang tutup.
Tiba di Tablanusu sekitar pukul 2:30 sore dan bertepatan dengan itu hujan mulai turun dengan sangat deras.
Kebetulan ada penjual bakso, jadi makan bakso. Memang dari beberapa rombongan banyak yang belum sarapan pagi, tadinya kalau ada warung makan yang buka selama perjalanan kita akan beli nasi bungkus, tapi akhirnya kami hanya makan bakso.
Sambil makan, Dansatgas dan Pemred asik cerita, sementara saya dan ajudan juga cerita-cerita, hingga masuk waktu Ashar 3:25 kami bergeser ke Masjid, kebetulan jaraknya dekat, usai Wudhu kami semua, saya langsung suarakan Qomat (tanda shalat harus dilakukan).
Usai shalat Ashar kami lanjutkan perjalan ke Pantai Tablanusu, namun setengah perjalanan, jembatan penghubung antara Pantai dan kampung terjadi banjir akibat air yang turun dari atas bukit, saat itu hujan belum reda, namun hanya hujan rintik, kami sempat terhenti sekitar 30 menit disitu, banyak mobil dari arah berlawanan yang juga terhenti.
Air belum begitu surut, kedalaman jalan yang terendam air sekitar hampir dilutut orang dewasa, setelah ada Truk dari arah berlawanan melewati banjir akhirnya kamipun beranikan menerobos banjir. Mobil yang kami gunakan kemarin adalah Strada Triton dan juga Nissan Terano.
Tiba dipantai Tablanusu sekitar pukul 4:30 tanpa menunggu waktu lama kami langsung mengambil gambar, terutama para Prajurit Satgas Pamtas yang baru kali pertama mengunjungi pantai ini. Ya, kami hanya mengambil gambar untuk dokumentasi dan sama sekali tidak bisa menikmati sepenuhnya suasana pantai, apalagi sore itu mendung, dan kami tidak bisa melihat Sunset.
Yang jelas pantai di Tablanusu ini punya keunikan tersendiri. Berbeda dengan pantai pada umumnya yang khas dengan pasir putih.
Dipantai ini diarea pinggirannya semuanya kerikil atau batu kali seukuran kelereng. Dan pada batas pinggir pantai dibuat dengan atau dibangun bronjong agar tidak mengikis daratan, meskipun pinggirannya adalah bebatuan.
Nah, dari penuturan seorang mantan bupati Jayapura yang kebetulan adalah penduduk asli Tablanusu yang juga ada dilokasi kemarin bahwa, dipantai ini juga bisa dilakukan aktivitas seperti Diving atau menyelam untuk melihat dasar pantai laut dangkalnya.
Airnya sangat jernih sekali disini. Dari beberapa pantai dijayapura yang sudah saya kunjungi, Pantai Tablanusu adalah tempat yang pslung saya rekomendasikan buat kamu yang hobi traveling, diving.
Selain itu ditempat ini juga tersedia penginapan loh.. jadi kamu bisa bermalam disini, sudah lengkap dengan restorannya.
Nah karena waktunya yang terlalu singkat saya tidak banyak menyakan hal unik2 lainnya seperti kulinernya apa saja dan lain sebagainya. Tapi yang jelas pantai ini recomended banget buat kamu yang baru kali pertama berkunjung ke Jayapura.
Jarak normal yang ditempuh dari kota Jayapura ke pantai ini hanya 1 jam saja. Jadi tidak makan waktu lama.
Tidak terasa tubuh saya juga sudah mulai menggigil, pukul 5:30 kami pulang, dan menyempatkan lagi Ikut Shalat Magrib di madjid Tablanusu. Setelah itu kami lanjutkan perjalanan pulang.
Lebaran H +1 kemarin diluar jadwal saya ikut melakukan perjalanan ke Pantai Tablanusu bersama rombongan dari Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG.
Perjalanan direncanakan memang agak pagi atau sekitar pukul 8:30, namun saya baru keluar sekitar pukul 10 pagi, itupun tidak langsung menuju lokasi. Kami singgah dulu korem dan menunggu sekitar 40 menit.
Setelah itu kami bergeser lagi ke rumah kediaman Panglima LMR-RI wilayah Papua, disitu Dansatgas Pamtas bercengkerama sekitar 1 jam hingga kami pamit dan menuju lokasi.
Namun, dalam perjalanan sempat terhenti di Asrama AURI untuk menunaikan Shalat Dzuhur, setelah itu kami lanjutkan dan sambil melihat warung makan yang buka, tapi sayang, berhubung masih suasana lebaran lebih banyak warung makan yang tutup.
Tiba di Tablanusu sekitar pukul 2:30 sore dan bertepatan dengan itu hujan mulai turun dengan sangat deras.
Kebetulan ada penjual bakso, jadi makan bakso. Memang dari beberapa rombongan banyak yang belum sarapan pagi, tadinya kalau ada warung makan yang buka selama perjalanan kita akan beli nasi bungkus, tapi akhirnya kami hanya makan bakso.
Sambil makan, Dansatgas dan Pemred asik cerita, sementara saya dan ajudan juga cerita-cerita, hingga masuk waktu Ashar 3:25 kami bergeser ke Masjid, kebetulan jaraknya dekat, usai Wudhu kami semua, saya langsung suarakan Qomat (tanda shalat harus dilakukan).
Usai shalat Ashar kami lanjutkan perjalan ke Pantai Tablanusu, namun setengah perjalanan, jembatan penghubung antara Pantai dan kampung terjadi banjir akibat air yang turun dari atas bukit, saat itu hujan belum reda, namun hanya hujan rintik, kami sempat terhenti sekitar 30 menit disitu, banyak mobil dari arah berlawanan yang juga terhenti.
Air belum begitu surut, kedalaman jalan yang terendam air sekitar hampir dilutut orang dewasa, setelah ada Truk dari arah berlawanan melewati banjir akhirnya kamipun beranikan menerobos banjir. Mobil yang kami gunakan kemarin adalah Strada Triton dan juga Nissan Terano.
Tiba dipantai Tablanusu sekitar pukul 4:30 tanpa menunggu waktu lama kami langsung mengambil gambar, terutama para Prajurit Satgas Pamtas yang baru kali pertama mengunjungi pantai ini. Ya, kami hanya mengambil gambar untuk dokumentasi dan sama sekali tidak bisa menikmati sepenuhnya suasana pantai, apalagi sore itu mendung, dan kami tidak bisa melihat Sunset.
Yang jelas pantai di Tablanusu ini punya keunikan tersendiri. Berbeda dengan pantai pada umumnya yang khas dengan pasir putih.
Dipantai ini diarea pinggirannya semuanya kerikil atau batu kali seukuran kelereng. Dan pada batas pinggir pantai dibuat dengan atau dibangun bronjong agar tidak mengikis daratan, meskipun pinggirannya adalah bebatuan.
Nah, dari penuturan seorang mantan bupati Jayapura yang kebetulan adalah penduduk asli Tablanusu yang juga ada dilokasi kemarin bahwa, dipantai ini juga bisa dilakukan aktivitas seperti Diving atau menyelam untuk melihat dasar pantai laut dangkalnya.
Airnya sangat jernih sekali disini. Dari beberapa pantai dijayapura yang sudah saya kunjungi, Pantai Tablanusu adalah tempat yang pslung saya rekomendasikan buat kamu yang hobi traveling, diving.
Selain itu ditempat ini juga tersedia penginapan loh.. jadi kamu bisa bermalam disini, sudah lengkap dengan restorannya.
Nah karena waktunya yang terlalu singkat saya tidak banyak menyakan hal unik2 lainnya seperti kulinernya apa saja dan lain sebagainya. Tapi yang jelas pantai ini recomended banget buat kamu yang baru kali pertama berkunjung ke Jayapura.
Jarak normal yang ditempuh dari kota Jayapura ke pantai ini hanya 1 jam saja. Jadi tidak makan waktu lama.
Tidak terasa tubuh saya juga sudah mulai menggigil, pukul 5:30 kami pulang, dan menyempatkan lagi Ikut Shalat Magrib di madjid Tablanusu. Setelah itu kami lanjutkan perjalanan pulang.